Blog

Dapatkan update terbaru terkait industri fintech, produk Xendit dan dapatkan tips untuk mengembangkan produk Anda.

Life at Xendit – Bali Edition

diaz
Terakhir diperbarui: Mei 18, 2022
 •  5 min read

Life at Xendit Bali edition

Menikmati sarapan sebuah croissant hangat beserta secangkir kopi panas, makan siang dengan menu lengkap nasi campur khas Bali, menikmati suasana sore sembari melepas penat seusai beraktivitas dengan mendengar dentuman ombak sambil menunggu sajian matahari terbenam di pesisir pantai di Canggu.

Mungkin bagi beberapa orang kondisi itu merupakan syarat mutlak liburan, atau masih menjadi harapan yang semoga bisa tercapai suatu hari nanti. Tapi di Xendit, kami bisa menjalaninya: bekerja dan meraih keseimbangan hidup. Inilah, Life at Xendit- Bali Edition!

Baca juga: We Went on a (Virtual) Company Trip

Kenapa Kami Pergi ke Bali?

Pandemi COVID-19 yang melanda di akhir tahun 2019 juga sedikit banyak telah mengubah kebiasan hidup orang banyak, termasuk Xendit. Kami mulai menerapkan bekerja secara hybrid (atau dikenal juga dengan istilah WFH, Work From Home).

Walau terkesan berat dan jauh dari rutinitas harian, ternyata hal ini juga mempengaruhi kami dalam mengambil perspektif baru dalam menjalani hidup. Menetap di beberapa daerah sembari menikmati kearifan lokal dan budaya, namun tetap memiliki tanggungjawab terhadap job desk dari masing-masing individu.

Bagi kami, bertahan dalam kondisi Pandemi adalah suatu tantangan, namun, meraih beberapa prestasi sekaligus dalam kondisi yang sama juga merupakan sebuah hasil dari kerja keras!

Tiga tahun belakangan ini Xendit telah bertransformasi. Menjadi Unicorn Start Up Payment Gateway B2B pertama di Indonesia, memperoleh nilai Total Processing Value (TPV) sebesar US$12 miliar, pertumbuhan 150 juta transaksi dengan peningkatan lebih dari 250% year on year (yoy), memiliki lebih dari 3000 merchant aktif, dan sederet lagi pencapaian lainnya.

Ya, perusahaan kami pun berkembang pesat dengan jumlah karyawan yang terus meningkat. Sistem kerja hybrid yang kami miliki bukan kendala untuk mencapai tujuan utama perusahaan. 

Di tengah perkembangan ini, kami juga memiliki beberapa hambatan, diantaranya kurangnya interaksi secara langsung antar karyawan. Maka dari itu, bertepatan dengan peluncuran XENSClub, komunitas online seller pertama kami yang dihelat di Bali. Kami memutuskan untuk melakukan mini business trip antar beberapa divisi.

Baca juga: Peluncuran XENSClub, Komunitas Online Seller Pertama Xendit

Apa yang Kami Lakukan di Bali?

Kami bekerja, seperti biasa, pada umumnya.

Beberapa divisi yang datang ke Bali untuk bekerja bersama diantaranya adalah PR dan Marketing. Kami menyewa villa dengan ukuran yang cukup besar dan langsung menjadi tempat bagi kami bekerja, berbincang, merumuskan ide, hingga sekadar melakukan kegiatan yang menyenangkan sebagai pelepas penat.

Beberapa dari kami baru bertemu tatap muka pada kesempatan ini, walaupun sudah hampir satu-dua tahun menjalin komunikasi intens. Tentu berbagai perasaan turun bercampur aduk.

Perbedaan budaya (beberapa tim berasal dari Singapura), bahasa, dan kebiasaan, bukan halangan bagi kami untuk tidak segera click satu sama lain. It just happened, right away!

Kami memulai hari dengan bekerja, diskusi, bahkan melakukan beberapa kali meeting. Setelah itu kami juga banyak sekali berdebat soal pilihan makan siang, resto mana yang bisa kami kunjungi untuk makan malam, hingga tempat hiburan mana yang paling asik yang bisa melepaskan penat.

Baca juga: A Career That’s High-flying

Ya, berburu kuliner merupakan salah satu aktivitas yang paling kami tunggu. Mulai dari jajaran street food di kawasan Jalan Dewi Sri, berburu dimsum dan mie terenak, hingga menjajal cafe dan bar dengan hiasan lampu temaram yang memanjakan mata di kawasan Canggu. Cocok sekali sebagai puncak hari yang cukup sibuk dan panjang.

Jika sedang tidak di luar, kami juga punya beragam aktivitas di villa yang sudah seperti rumah kami sendiri. Kami berenang, bersenandung sembari mendengarkan musik, bermain bola, membuat kopi, atau bahkan hanya duduk melingkar bertukar cerita hingga dini hari.

Jarak villa kami ke pantai hanya 5 menit berjalan kaki. Mendengarkan riuh ombak dan membasahkan kaki di tepi pantai bisa dengan biasa kami nikmati di sini. Tenang rasanya, sungguh sebuah pendekatan baru dalam memahami kehidupan yang seimbang pada semestinya.

Kami memiliki banyak memori perjalanan yang menyenangkan selama di Bali. Bekerja bersama dengan tim, bertemu dengan CEO kami, Moses Lo, menghabiskan banyak waktu dengan tawa dan canda, hingga melangsungkan event perdana kami selepas Pandemi, Peluncuran XENSClub.

Baca juga: Crossing Career Borders

Peluncuran Komunitas XENSClub di Bali

xensclub dari xendit bantu umkm indonesia

Di puncak hari terakhir bekerja di Bali, kami menyelenggarakan acara pertemuan pertama yang dihelat Xendit selepas pandemi yang juga sebagai acara peluncuran komunitas online seller pertama xendit bernama XENSClub.

Setelah tumbuh berkembang begitu pesat sebagai perusahaan, pertumbuhan jumlah merchant kami juga berlipat ganda. Untuk bisa tetap terhubung dan menjalin komunikasi, akhirnya dibentuklah XENSClub, yang mewadahi komunitas online seller kami melalui platform media sosial Facebook dan aplikasi berbalas pesan Telegram.

Gabung XENSClub di sini

Acara berlangsung meriah, lancar, dan dihadiri oleh 25 pelaku UMKM yang ada di Bali. Bersama, dalam acara mereka turut mengikuti diskusi dari beberapa top seller pilihan yang membagi ceritanya yaitu Zacharia Lukkyta, pemilik RIDE.INCSTORE, dan Jeffry Hindarta, COO Biasa Group. 

Tak hanya menceritakan perjuangan membangun bisnis, mereka juga berbagi pengalaman tentang bagaimana Xendit sebagai pilihan payment gateway terbaik membantu mereka mencapai tahapan bisnis hingga sukses seperti sekarang.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by BIASA GROUP (@biasaofficial)

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by RIDE.INC (@rideinc)

Life at Xendit, [name your city] Edition.

Xendit selalu mengedepankan pengalaman yang berbeda dalam mencapai tujuan perusahaan. Berbagai halangan seperti pandemi dan keterbatasan bekerja tatap muka tidak menyurutkan semangat kami untuk membangun ekosistem kerja yang menyenangkan. Dan menariknya, secara bersamaan juga berhasil meraih beberapa penghargaan.

Kami merasa bahwa kebersamaan yang dibangun Xendit mengakar pada individu di dalamnya untuk terus berkembang, bersama memajukan tujuan perusahaan.

Selanjutnya, episode Life at Xendit akan berlangsung di kota mana ya, kira-kira? 

Artikel terkait

Learn more about Indonesia’s digital economy

  • Indonesia has one of the fastest expanding digital economies in the SEA region with an annual growth rate of 40%
  • The country’s Internet economy is expected to reach $130 billion by 2025
  • By 2023, e-Wallet transaction value is estimated to reach $25 billion

Learn more about Philippines digital economy

  • During the pandemic, 52% of Filipinos shopped online for the first time. The Philippines internet economy is expected to grow at 30% and valued at US$28 billion by 2025.
  • Many consumers have since gone cashless and increased usage of digital payment methods — debit cards, mobile wallets, and bank transfers.
You’re currently on our [current] site. Would you like to visit our [suggest] site instead?